Sabtu, 24 Maret 2012
** MENGELOLA PERUBAHAN DALAM ORGANISASI :
Perubahan organisasi merupakan suatu fenomena yang kompleks, sehingga seorang manajer tidak bisa melakukan suatu perubahan terencana secara langsung namun perlu perubahan secara sistematis dan logis agar memiliki suatu kesempatan realistic untuk berhasil. Untuk mengimplementasikan perencanaan untuk perubahan, manajer perlu memahami langkah-langkah yang efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan-perubahan yang efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan.
1. Langkah-langkah dalam Proses Perubahan
Langkah-langkah dalam proses perubahan menurut Kurt Lwein yang kemudian disebut model Lewin adalah :
- Unfreezing, yaitu proses penjelasan perubahan kepada individu yang akan terpengaruh oleh perubahan agar dapat memahami mengapa perubahan itu diberlakukan.
- The Change it Self, yaitu perubahan itu sendiri, yang dimplementasikan / dihilangkan.
- Refresing, yaitu proses penekanan dan mendukung perubahan sehingga ia menjadi bagian dari sistem..
>> Pendorong terjadinya perubahan dapat berasal dari:
- Faktor2 eksternal à konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah, lembaga keuangan, dsb
- Faktor2 internal à karyawan, perubahan tujuan organisasi, kebijakan manajerial, teknologi baru.
** 4 strategi dasar dalam mengelola perubahan:
- rational-empirical
- mengkomunikasikan informasi mengenai perubahan, dan memberikan insentif (bonus) bagi yang mengikuti perubahan tersebut
- normative-reeducative
- mendefinisikan ulang norma dan nilai2 yang ada, dan mengembangkan komitmen pada nilai2 yang baru
- power-coersive
- menggunakan kekuasaan dan menerapkan hukuman/sanksi
- environmental-adaptive
- membangun organisasi baru, dan secara bertahap memindahkan orang dari organisasi yang lama ke organisasi yang baru
Masalah dalam perubahan
Banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan. Masalah yang paling sering dan menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri”. Istilah yang sangat populer dalam manajemen adalah resistensi perubahan (resistance to change). Penolakan atas perubahan tidak selalu negatif karena justru karena adanya penolakan tersebut maka perubahan tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Penolakan atas perubahan tidak selalu muncul dipermukaan dalam bentuk yang standar. Penolakan bisa jelas kelihatan (eksplisit) dan segera, misalnya mengajukan protes, mengancam mogok, demonstrasi, dan sejenisnya; atau bisa juga tersirat (implisit), dan lambat laun, misalnya loyalitas pada organisasi berkurang, motivasi kerja menurun, kesalahan kerja meningkat, tingkat absensi meningkat, dan lain sebagainya.
>> Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas yang lebih besar. Para manajer dan staf ahli harus bekerja dengan dan melalui orang-orang untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dan PO dapat membantu mereka membentuk hubungan yang efektif di antara mereka. Di dalam menghadapi akselerasi perubahan yang semakin cepat, PO diperlukan untuk bisa mengatasi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan tersebut.
Sejarah pengembangan organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang/batang: pelatihan laboratorium, umpan balik survei, riset tindakan, produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, serta perubahan strategik. Pertumbuhan yang berkelanjutan di dalam sejumlah deversitas pendekatan PO, praktisi, dan keterlibatan organisasi membuktikan sehatnya suatu disiplin dan menawarkan suatu prospek yang menguntungkan di waktu mendatang.
Para Pelaku Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (PO) diterapkan kepada tiga jenis manusia: spesialisasi individu di dalam PO sebagai profesi, orang-orang dari lapangan yang terkait, yang telah mencapai sejumlah kompetensi di dalam PO, dan para manajer yang memiliki keahlian PO yang diperlukan untuk perubahan dan mengembangkan organisasi atau departemen mereka.
** Terdapat 2 macam metode dan pengembangan organisasi :
1.) Metode pengembangan perilaku :
- proggram geradi manajement : proggram ini adalah proggram yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan latihan pengembangan kelompok
- pembinaan tim : suatu teknik manajement yang mencakupkan metode spesifik untuk membentuk kerja tim yang efektif
2.) Metode pengembangan struktur :
- manajement berdasarkan sasaran : membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap orang untuk tujuan mereka
- teknologi desain MAPS : untuk melaksanakan tugas individu
- sistem 4 : pendekatan yang di terapkan secara luas untuk mengembangkan desain organik dalam suatu organisasi
>> Diskusi struktur organisasi di gunakan untuk mendiskusikan masalah yang ada, melakukan diagnosis masalah, menganalisis dan mempertimbangkan alternative solusi
Sabtu, 17 Maret 2012
>> Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
- Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
- Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
- Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
- Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
- Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Di bidang Pengembangan Organisasi ada banyak kegiatan dan disiplin. Salah satunya adalah daerah diagnosis organisasi dan penggunaan alat diagnostik organisasi terstruktur.
Diagnosis efektif budaya organisasi, dan kekuatan struktural dan operasional dan kelemahan mendasar untuk setiap intervensi keberhasilan pengembangan organisasi.
** Dalam fase kedua dalam siklus konsultasi, juga tahap pertama sepenuhnya operasional dari proses konsultasi atau siklus. Tujuan diagnosis adalah untuk memeriksa masalah yang dihadapi oleh organisasi secara rinci, untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan yang menyebabkan masalah dan untuk menyiapkan informasi yang dikumpulkan untuk memutuskan bagaimana menerapkan solusi yang mungkin untuk masalah yang diidentifikasi.
Diagnosis masalah adalah fase terpisah dari solusi sendiri.
** Dengan demikian disamping perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengembangan karir yang efektif maka ada beberapa hal yang yang harus dilakukan karyawan yakni:
- Selalu melakukan evaluasi diri khususnya yang menyangkut faktor-faktor intrinsik personal yang memengaruhi kinerja. Dengan evaluasi, karyawan akan mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya khususnya tentang kematangan emosinya.
- Kalau sudah diketahui bahwa kematangan emosi masih rendah maka yang dapat dilakukan adalah memahami sisi kelemahan ketidakmatangan emosi, memahami faktor-faktor penyebab timbulnya emosi berlebihan, dan mencari upaya untuk memerkuat kematangan emosi. Kalau perlu konsultasi kepada konselor atau psikolog.
- Melakukan hubungan sosial secara bersahabat dan intensif baik pada jalur horizontal maupun vertikal. Semakin tinggi intensitas hubungan semakin banyak unsur kehidupan sosial yang bisa dipelajari. Intinya ada pembelajaran sosial khususnya dalam mengendalikan emosi yang berguna untuk membangun simpati dan empati serta memerkecil konflik.
- Mengikuti pelatihan dan banyak membaca buku-buku praktis tentang kepribadian, pengelolaan diri, dan pengembangan kematangan emosi. Tujuannya adalah disamping meningkatnya kadar kognitif dan kecerdasan sosial juga semakin matangnya emosi/kepribadian karyawan.
- Membuat rencana umum pengembangan karir individu untuk selama siklus kehidupan sebagai pekerja. Semacam road map pengembangan karir. Isi rencana spesifik paling tidak meliputi apa saja output karir yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu serta apa saja langkah-langkahnya. Dengan demikian rencana tersebut sekaligus dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman dalam merumuskan langkah-langkah operasional.
>> Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauhmana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sedangkan padanan kata evaluasi adalah assessment yang menurut Tardif (1989) berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang elah ditetapkan. Dengan demikian selain kata evaluasi dan assement tersebut ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih masyhur dalam dunia pendidikan yakni tes, ujian, dan ulangan. Dan istilah THB (Tes hasil belajar) dan TPB (Tes prestasi belajar) yaitu alat-alat ukur yang banyak digunakan untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah proses belajar mengajar atau untuk menentukan taraf keberhasilan sebuah program pengajaran.
Sementara itu, istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai pembelajaran dan rajin serta aktifnya atas segala aktifitas yang di program di sekolah atau di lembaga-lembaga yang menjadi kegiatan para siswa sebelum atau sesudah akhir jenjang pendidikan, seperti evaluasi belajar tahap akhir dan evaluasi belajar tahap akhir nasional (EBTA dan EBTANAS). Dan juga penentuan segi-segi yang dijadikan dasar dalam penilaian yang optimal, terutama sebagian dari segi tersebut tidak dapat di evaluasi dengan cara objektif langsung dari satu sisi. Akan tetapi untuk sampai pada penentuan sempurna bagi kecenderungan penilaian ini yaitu harus melakukan proses evaluasi secara global atau menilai beberapa segi dalam bentuk eksistensi komprehensi,yang sesungguhnya dapat menyusun deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, ayng kinerjanya dianggap nisbi, walaupun begitu, guru yang piawai dan profesional akan tetap berusaha mencari kiat evaluasi yang lugas, tuntas, dan meliputi seluruh kemampuan ranah cipta, rasa, dan kerja siswa. Yang memungkinkan untuk menentukan tingkat kemajuan pengajaran dan bagaimana berbuat baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu kata Dr. Suharsimi Arikunto dalam bukunya Drs. H. Daryanto ia menyatakan “Kita dapat mengadakan penilaian sebelum mengadakan pengukuran, karena pengukuran adalah measurement, sedangkan penilaian adalah evaluation”. Dari data evaluation inilah diperoleh kata Indonesia yang berarti menilai, karena :
- Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, yaitu pengukuran yang bersifat kuantitatif.
- menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, yaitu penilaian yang bersifat kualitatif.
- mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas yakni mengukur dan menilai.
** Ramgam Evaluasi dan Prestasi Belajar **
>> Ragam evaluasi ini, sangat penting pada prinsipnya untuk dijadikan evaluasi hasil belajar yang merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan, yakni mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
- Pre-test dan Post-test
Pre-test, kegiatan ini atau aktifitas yang dilakukan guru seara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru, tujuanna, adalah untuk mengindentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan Post-test, adalah kebalikan dari pre-test yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
- Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.
- Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa, dan instrumen evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang sebagai jalan ketika siswa mendapatkan kesulitan.
- Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “Ulangan umum” yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul, tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostic, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa.
- Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif ini, dan juga dapat dianggap sebagai “Ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran evaluasi ini, lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun
Rabu, 14 Maret 2012
1) Memakan waktu dan biaya lebih.
2) Efisiensi pengambilan keputusan menurun.
3) Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau bukan
sepenuhnya keputusan kelompok.
4) Bila ada anggota yg dominan, keputusan bukan mencerminkan
keinginan kelompok.
>> Ada dua jenis komedo:
1. Blackhead (komedo terbuka), tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.
2. Whitehead (komedo tertutup), berada di balik lapisan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak, tampak seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit.
1.) Kurangnya asupan air dalam tubuh
4.) Banyak menggunakan produk tata rias yang mengandung minyak
5.) Pembrsih wajah yang kurang maksimal
** Cara mengatasi agar komedo hilang :
1. Kenali jenis kulit. Biasanya, komedo mudah muncul pada kulit wajah berminyak. Dengan mengenali jenis kulit, Anda bisa lebih mudah memilih produk pembersih wajah yang sesuai.
2. Pilih pembersih yang tepat, yang dapat membuat kulit wajah benar-benar bersih, segar, dan kenyal. Beri toleransi waktu sebulan untuk mengetes efektivitas pembersih yang Anda gunakan.
3. Pilih pelembab yang cocok. Bagi kulit normal dan berminyak, gunakan pelembab oil free. Sebenarnya, tubuh memiliki sistem alami yang bisa mengatur kelembaban kulit.
4. Hindari produk comedogenic. Produk lain yang bisa menimbulkan komedo adalah susu pembersih, tabir surya, alas bedak, bedak padat, shampo berbahan ginseng, dan kondisioner. Perlu diketahui, bedak padat merupakan produk yang mengandung zat comedogenic paling tinggi. Penggunaan bedak padat terlalu lama tak hanya menimbulkan komedo, tetapi juga jerawat.
5. Hidup sehat dan cukup gizi. Cukup tidur dan istirahat, hindari stres. Hal ini mungkin terdengar klise, namun coba terapkan hal kebiasaan ini, dan lihat hasilnya.
6. Facial menjadi salah satu cara untuk menghilangkan komedo secara tuntas dan tepat. Lakukan facial secara berkala dan setelah masa haid. Hal ini untuk menghindari terjadinya perubahan hormon dan kelenjar sebasia selama masa haid, yang memproduksi minyak lebih aktif.
7. Batasi mengonsumsi cokelat, susu cokelat, durian, kacang tanah, telur, kacang mete, keju, alpukat, mangga matang, kerang, krim bubuk, segala jenis susu (full cream, low atau non fat), gorengan, santan, dan daging berlemak.
8. Jika tak sabar dan ingin segera menghilangkannya, pergi saja ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk facial dan memberikan obat tertentu. Jika komedonya sudah sangat banyak, dokter akan menggunakan bantuan teknologi laser.
>> Tips mengangkat komedo :
1. Gunakan putih telur
* Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.
2. Scrub sayur dan masker kacang
* Blender selembar daun kailan, selembar daun seledri, ¼ buah apel, campur dengan perasan jeruk lemon. Usapkan dan pijat lembut wajah dengan scrub sayur ini, lalu bilas.
* Uapi wajah dengan air panas yang telah diberi 1 sdm garam. Biarkan 10 menit. Uap air garam akan membuka pori-pori, memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit dan memperlancar peredarah darah ke kulit.
* Campur sari kacang kedelai dan kacang polong, gunakan sebagai masker, diamkan 30 menit, bilas. Gunakan beberapa kali.