Sabtu, 13 April 2013


Berpikir deduktif

Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi (Kamus Umum Bahasa Indonesia hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)
Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. (Filsafat Ilmu.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
>> Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu :
A.      Silogisme Kategorial;
B.      Silogisme Hipotesis;
C.      Silogisme Akternatif;
D.      Entimen.
Keterangan :
A.    Silogisme Kategorial : 
>> Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
## Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut :
·         Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
·         Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
·         Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
·         Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
·         Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
·         Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
·         Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
·         Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
·         My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA
·         My : Tidak ada manusia yang kekal
Mn : Socrates adalah manusia
K : Socrates tidak kekal
B.     Silogisme Hipotesis
>> Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
·         My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
·         My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup itu mati.
K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.

C.    Silogisme Alternatif : 
>> Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Contoh :
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
D.    Entimen
>> Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
·         Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
·         Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.